pengadilan allah kelak di hari akhir merupakan pengadilan yang

Berimankepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima. Umat Islam harus percaya dan yakin bahwa hari akhir itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT. Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh Pertanyaan Bagaimana pengadilan Allah di Akhirat? Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Para asatidz yang kami hormati, di dalam khutbah jum'at bulan jumadil tsani ada lafadz: "يوم يقتص للشاة الجماء من اختها" . PengadilanAllah Swt. merupakan pengadilan yang sangat adil. Semua manusia akan merasakan keadilannya. Amal perbuatan manusia ditimbang untuk mengetahui amal yang lebih berat, amal baik atau amal buruk. Jika amal baik yang lebih berat, surga-Nya telah menunggu. Sebaliknya, jika amal buruk yang lebih berat, neraka dan siksa-Nya telah menanti. Berimankepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima. Umat Islam harus percaya dan yakin bahwa hari akhir itu pasti akan dating. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT. UmatIslam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari Site De Rencontres Pour Les Jeunes. Bayangkan Anda sedang duduk dalam sebuah pengadilan. Suasana di pengadilan begitu serius dan menegangkan. Menegangkan bagi terdakwa! Serius bagi orang yang menjalani sidang. Ada yang bertindak sebagai hakim, jaksa penuntut, pembela, bahkan terdakwa. Bagaimana dengan pengadilan akhir? Pada pengadilan akhir, manusia akan menjadi terdakwa. Iblis sebagai jaksa penuntut dosa manusia. Namun, siapakah yang akan menjadi hakim di akhir zaman? Akankah ada pembela? Siapakah pembela itu? Pengadilan Allah di akhir jaman tentu jauh lebih menegangkan. Vonis yang akan dijatuhkan begitu penting. Vonis ini menentukan manusia masuk surga atau menerima hukuman di neraka selamanya. Bagaimana penghakiman terakhir menurut Islam dan Nasrani? Tentu Anda sebagai umat beragama mau yakin masuk surga, bukan? Mari kita ikuti alurnya. Siapa yang Layak Menjadi Hakim Akhir Zaman? Al-Quran dan Hadits menyatakan bahwa semua manusia pasti berdosa, bahkan semua nabi juga memiliki dosa. Sebagai contoh, Nabi Ibrahim memiliki dosa. “Dan Yang amat kuinginkan Ibrahim akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat” Qs 2682. Demikian juga Daud berdosa, “Sesungguhnya dia Daud telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu…Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya…dan bertobat” Qs 3824. Lebih tegas lagi Hadits menyatakan semua manusia berdosa. “Seluruh Bani Adam manusia banyak melakukan kesalahan dosa” Hasan, shahih at-Targhib 3139. Bahkan Nabi Islam tidak luput dari pelanggaran. Muhammad pernah berdoa “Ya Allah! Ampunilah Saya! Kasihanilah Saya dan hubungkanlah Saya dengan Teman Yang Maha Tinggi” Shahih Bukhari Volume 005, Buku 059, Nomor 715. Jadi, jelas tidak ada manusia biasa yang bisa menjadi hakim di akhir zaman. Malah setiap manusia membutuhkan pembela untuk menolong pada waktu pengadilan akhir zaman. Isa Al-Masih Hakim Akhir Zaman! Muhammad pernah dengan tegas menyatakan Isa Al-Masih adalah hakim adil di akhir zaman. “… Sungguh, kedatangan Isa bin Mariam kepada kalian untuk menjadi hakim secara adil akan segera tiba …” Hadits Shahih Muslim 220. Kita bisa mengerti hal ini karena hanya Isa satu-satunya pribadi yang Al-Quran nyatakan suci Qs 1919. Isa juga disebutkan sebagai “Manusia yang sempurna”. “…Kami mengutus roh Kami kepadanya [Isa Al-Masih], maka ia menjelma di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna” Qs 1917. Isa pribadi yang sempurna karena Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Al-Quran menyatakan hanya Allah yang bisa menjadi hakim manusia. “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” Qs 958. Jadi, Isa menjadi hakim adil karena Ia adalah Kalimatullah firman Allah yang menjadi manusia. Injil meneguhkan hal ini. “Aku [Isa Al-Masih] datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat …” Injil, Yohanes 939. Jadi, menurut Al-Quran dan Injil, hanya Isa Hakim akhir zaman bagi semua umat. Selanjutnya bagaimanakah pertolongan manusia yang penuh dosa di pengadilan akhir? Syarat Masuk Surga Menurut Islam Harus Mengikuti Seluruh Perintah Allah Al-Quran mengajarkan agar setiap Mukmin mentaati semua perintah Allah. Hal ini akan menjadi penentu bagi keputusan Hakim di akhir zaman. Perbuatan manusia akan menentukan ia masuk surga atau neraka selama-lamanya. “Hukum-hukum tersebut itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga…Dan barang siapa yang…melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya…” Qs 413-14. Setiap Mukmin pasti rindu mentaati perintah Allah. Namun, setiap kita penuh khilaf dan dosa. Tidak ada yang sempurna. Jadi, kita membutuhkan pembela agar tidak dihukum di neraka. Isa Hakim Akhir Zaman Menjadi Pembela Manusia Lebih lanjut, Injil juga menyatakan bahwa Isa di akhir zaman menjadi pembela bagi manusia. “Jadi, siapakah yang akan menghukum kita? Kristuskah [Isa Al-Masih]? Tidak! Sebab Dialah yang mati bagi kita dan hidup lagi bagi kita…dan menjadi Pembela kita di surga” Injil, Roma 834, FAYH. Gambaran ini menjelaskan kasih Allah. Bahwa Allah mengetahui manusia penuh dosa dan tidak mungkin selamat. Namun, Allah menyediakan jalan manusia bisa masuk surga jika mengimani Isa Al-Masih. Melalui-Nya, manusia mendapatkan rahmat Allah. Jadi, Isa Al-Masih adalah hakim adil di akhir zaman. Ia bisa menilai secara benar keadaan setiap orang. Isa hakim akhir zaman juga sebagai pembela manusia. Ia menjadi pernyataan rahmat Allah. Isa menyediakan pertolongan manusia dari dosa bagi yang mau mengimani-Nya. Jadi, walau kita berdosa, semua dosa kita dapat diampuni melalui pengorbanan Isa. Isa Al-Masih bersabda, “… Allah telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Isa Al-Masih. … Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” Injil, Yohanes 522-24 parafrasa. Jadi, Isa Al-Masih adalah hakim dan pembela di pengadilan akhir zaman. Pertanyaannya, maukah kita mendapat pembelaan Isa Al-Masih? Mari mengimani Dia sekarang! Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Hakim Yang Adil Dan Penyayang Al-Quran Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat Al-Quran Dan Hadits – “Isa Al-Masih Datang Di Hari Kiamat” Nabi Isa Tersirat Dalam Surah Al-Fatihah Ayat 2 dan 4 Video Isa Al-Masih Ataukah Nabi Islam – Siapakah Hakim Di Akhir Zaman? Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut Bagaimana pandangan saudara setelah mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah hakim di akhir zaman yang akan mengadili semua orang? Menurut Saudara, mengapa ajaran Islam setuju menyatakan Isa Al-Masih akan turun di hari kiamat sebagai Hakim Adil? Jelaskan! Dalam pengadilan Allah kita pasti membutuhkan pembela di pengadilan akhir. Siapakah yang akan menjadi pembela saudara? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di [email protected]. Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke 0812-8100-0718 Bahwa pengadilan Allah kelak adalah pengadilan yang maha adil, sehingga hak-hak makhluk satu pada yang lainnya akan Allah selesaikan dengan sangat adil, sehingga kezholiman yang terjadi di antara hewan sekalipun, walaupun akhirnya Allah pada akhirnya mengembalikan hewan binatang menjadi tanah. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ ». Artinya “Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam “Sungguh kamu benar-benar menunaikan hak-hak kepada yang memilikinya pada hari kiamat sehingga diadili kambing yang tidak mempunyai tanduk dari yang mempunyai tanduk.” – Dalam musnad Imam Ahmad حدثنا ابن أبي عدي، عن شعبة، عن العلاء، ومحمد بن جعفر، قال حدثنا شعبة، قال سمعت العلاء، يحدث عن أبيه، عن أبي هريرة، قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لتؤدن الحقوق إلى أهلها يوم القيامة حتى يقتص للشاة الجماء من الشاة القرناء تنطحها وقال ابن جعفر يعني في حديثه يقاد للشاة الجلحاء. – Tafsir Ibnu Katsir وقال ابن كثير عند تفسير قوله تعالى وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَاباً [النبأ من الآية40].وقيل إنما يود ذلك حين يحكم الله بين الحيوانات التي كانت في الدنيا فيفصل بينها بحكمه العدل الذي لا يجور، حتى إنه ليقتص للشاة الجماء من القرناء، فإذا فرغ من الحكم بينها قال لها كوني تراباً فتصير تراباً، فعند ذلك يقول الكافر ياليتني كنت تراباً أي كنت حيواناً فأرجع إلى التراب Beda Manusia, cara menyelesaikan hak-hak di antara manusia adalah sebagaimana diterangkan dalam hadits عن أبي هريرة – رضي الله عنه – أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قال من كانت عنده مظلمة لأخيه فليتحلله منها، فإنه ليس ثم دينار ولا درهم، من قبل أن يؤخذ لأخيه من حسناته، فإن لم يكن له حسنات، أخذ من سيئات أخيه فطرحت عليه؛ رواه البخاري. Saudaraku, bila kita pernah punya salah kepada saudara, sudah sepantasnya kita meminta maaf dan meminta kehalalannya. Sebab dosa yang terjadi antar sesama hanya akan diampuni oleh Allah bila orang yang kita zalimi itu memaafkan kita. Lebih dari itu, Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepada seseorang yang jantan mau mengaku salah dan meminta maaf akan kesalahannya itu. Rasulullah saw. bersabda رَحِمَ اللَّهُ عَبْدًا كَانَتْ لِأَخِيهِ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ فِي عِرْضٍ أَوْ مَالٍ فَجَاءَهُ فَاسْتَحَلَّهُ قَبْلَ أَنْ يُؤْخَذَ Artinya Allah merahmati seorang hamba yang pernah berbuat zalim terhadap harta dan kehormatan saudaranya, laluia mau datang kepada saudara yang dizaliminya itu untuk minta kehalalannya sebelum ajal menjemput … HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah. Setiap orang hampir bisa dipastikan punya salah dan khilaf. Setiap orang hampir pasti pernah berbuat dosa dan maksiat. Rasul sendiri menyatakan demikian. Bahwa semua bani Adamadalah khattha’un, adalah banyak berbuat dosa dan maksiat. Dan sebaik-baik khattha’un adalah at-tawwabun, yaitu orang yang banyak bertobat. Ini hadits diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dari Anas binMalik Allah sendiri di dalam Al-Quran juga berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang banyak bertobat.” Maka, bukan suatu aib dan cela bila kita mengaku salah dan meminta maaf. Bukan merendahkan diri bila kita mengaku khilaf pada sesama. Bahkan semua itu akan mendatangkan curahan rahmat Allah pada diri ini. Bahkan semua itu akan melahirkan cinta-Nya kepada kita. Apalah artinya mempertahankan ego hingga tak mau datang meminta maaf. Apalah artinya mengurung diri dalam malu hingga sungkan mengaku khilaf. Untuk apa menunda-nunda dan melambat-lambatkan langkah guna meminta maaf? Bukankah cinta dan rahmat Allah jauh lebih mulia ketimbang ego, harga diri, dan rasa malu ini? Maka marilah kita datang. Mengaku salah. Mengetuk pintu rumah saudara kita. Hingga terketuk pula hatinya untuk memaafkan kita. Rasulullah saw. bersabda مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَمِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ ArtinyaBarang siapa memiliki tanggungan kezaliman terhadap saudaranya, entah dalam hal kehormatan atau pun hartanya, maka hendaklah meminta kehalalannya hari ini. Sebelum datang harikiamat di mana tidak berguna lagi dirham dan dinar. Pada hari kiamat nanti,bila seseorang yang menzalimi belum meminta kehalalan dari saudaranya, maka bila ia memiliki amal kebaikan, sebagian amal kebaikannya itu diambil sekadar kezaliman yang ia lakukan untuk diserahkan kepada orang yang pernah ia ia sudah tidak memiliki sisa amal kebaikan, maka dosa yang dimiliki orang yang pernah ia zalimi di dunia akan dilimpahkan kepadanya senilai kezaliman yang pernah ia lakukan. HR. Bukhari dari Abu Hurairah Teks Hadits dari – Fathul Baari حدثنا آدم بن أبي إياس حدثنا ابن أبي ذئب حدثنا سعيد المقبري عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه قال أبو عبد الله قال إسماعيل بن أبي أويس إنما سمي المقبري لأنه كان نزل ناحية المقابر قال أبو عبد الله وسعيد المقبري هو مولى بني ليث وهو سعيد بن أبي سعيد واسم أبي سعيد كيسان Dan pada pengadilan itu semua orang kafir, berharap mereka juga menjadi debu saja , karena melihat amat sangat dahsyatnya hukuman dan pengadilan Allah Yang Maha Adil dan adzab yang sangat pedih. Tidak ada lagi harta dan kekuasaan yang menolong mereka sebagaimana di dunia. – Ibnu Katsir, surat an-nisa ayat 58 إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا 58يخبر تعالى أنه يأمر بأداء الأمانات إلى أهلها ، وفي حديث الحسن ، عن سمرة ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ” أد الأمانة إلى من ائتمنك ، ولا تخن من خانك ” . رواه الإمام أحمد وأهل السنن وهذا يعم جميع الأمانات الواجبة على الإنسان ، من حقوق الله ، عز وجل ، على عباده ، من الصلوات والزكوات ، والكفارات والنذور والصيام ، وغير ذلك ، مما هو مؤتمن عليه لا يطلع عليه العباد ، ومن حقوق العباد بعضهم على بعض كالودائع وغير ذلك مما يأتمنون به بعضهم على بعض من غير اطلاع بينة على ذلك . فأمر الله ، عز وجل ، بأدائها ، فمن لم يفعل ذلك في الدنيا أخذ منه ذلك يوم القيامة ، كما ثبت في الحديث الصحيح أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ” لتؤدن الحقوق إلى أهلها ، حتى يقتص للشاة الجماء من القرناء ” . Maka menyelesaikan sebanyak mungkin masalah di dunia terkait hak hak sesama, baik berupa hutang piutang, kezholiman dan lain lain adalah solusi untuk meringankan pengadilan kelak. Wallohu a’lam. UMAT Islam wajib meyakini hari akhir atau hari kiamat, karena merupakan rukun Iman yang kelima. Hari kiamat merupakan hari berakhirnya seluruh kehidupan di dunia. Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya. Namun, semua hal terkait hari akhir itu dijelaskan dalam Alquran. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia pada zamannya. Allah SWT berfirman mengenai hari akhir kiamat yang tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. BACA JUGA Sebutan Hari Akhir dalam Alquran, Apa saja? يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ Artinya Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Al-A’raf ayat 197. Berikut pengertian iman kepada hari akhir beserta dalilnya Iman kepada hari akhir artinya percaya bahwa suatu saat seluruh alam semesta akan hancur dan kehidupan yang kekal akhirat akan menanti. Iman kepada hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani adanya hisaab perhitungan dan jazaa’ balasan, serta mengimani tentang surga dan neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur, dan nikmat kubur. Setelah hari akhir terjadi, semua makhluk di dunia akan dimintai tanggung jawab atas amal ibadahnya selama hidup di dunia. Allah SWT berfirman, وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ Artinya Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan. Al-Anbiya Ayat 47. Proses Terjadinya Kiamat Contoh iman kepada hari akhir dengan berdoa agar selamat di akhirat. Selain itu, juga bertanggung jawab atas setiap perilaku yang dilakukan di dunia. Allah SWT berfirman proses terjadinya hari akhir kiamat dan kondisinya. BACA JUGA Setelah 103 Hari, Maher Al Akhras Akhiri Aksi Mogok Makan يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ Artinya Ingatlah pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Suatu janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya. Al-Anbiya ayat 104 Hikmah Hikmah beriman kepada hari akhir, adalah manusia bisa benar-benar memaknai tujuan kehidupan di dunia, yakni beribadah kepada Allah SWT. Karena pada hakikatnya, manusia dan jin diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk beribadah kepadaNya. Mengutip keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di antaranya 1. Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan mengharapkan pahalanya kelak di ahri akhir. 2. Merasa takut ketika melakukan kemaksiatan dan tidak suka kembali pada maksiat karena khawatir mendapat siksa di hari akhir. 3. Hiburan bagi orang-orang yang beriman terhadap apa yang tidak mereka dapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan dan pahala di akhirat. Wallahu a’lam bishawwab. [] 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID FH5pjFx01Eicimhq5sR3ZMewI087YIp6jk_J-DjsHNeR1giRKo2J3A==

pengadilan allah kelak di hari akhir merupakan pengadilan yang